Senin, 14 Oktober 2013

Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian "Traktor"

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN







Disusun Oleh

Dewi A. Tondang
1106114392



LABORATORIUM TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulisan / penyusunan Laporan Akhir Praktikum Mekanisasi Pertanian dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan dan penyusunan laporan akhir praktikum ini, saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis maupun penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan penulisan/penyusunan laporan akhir praktikum ini.
Dalam penulisan / penyusunan laporan akhir praktikum ini saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang memerlukan.

    Pekanbaru, 1 Juni 2013


                                                                               Dewi A. Tondang



DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR NOTASI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 2
1.4. Sistematika Penulisan 3
BAB II TEORI DASAR 4
2.1.  Traktor Dua Roda (Hand Tractor) 4
2.2.  Traktor Empat Roda (Mini Tractor) 8
2.3.  Motor Bakar 10
2.4.  Oli Pelumas Sebagai Bahan Bakar Traktor 13
2.5.  Macam-macam Pengolahan Tanah Kering 14
2.6.  Macam-macam Bajak 16
2.7.  Macam-macam Pola Bajak .19
2.8.  Elemen Dasar Traktor 21


BAB III ALAT DAN BAHAN 23
3.1.   Alat 23
3.2.   Bahan 26
BAB IV PROSEDUR KERJA 27
4.1.   Prosedur Umum 27
4.2.   Prosedur Traktor Roda 2 (Hand Tractor) 30
4.3.   Prosedur Traktor Roda 4 (Mini Tractor) 36
BAB V PEMBAHASAN 43
BAB VI PENUTUP 49
6.1. Kesimpulan 49
6.2. Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
LAMPIRAN 51









DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagian-bagian hand traktor  4
Gambar 2. Tenaga Penggerak Motor  6
Gambar 3. Kerangka dan transmisi  6
Gambar 4. Langkah kerja motor diesel  12
Gambar 5. Oli pelumas  14
Gambar 6. Bagian Bajak Singkal Satu Bottom  16
Gambar 7. Bagian-bagian Bajak Piring  17
Gambar 8. Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO  18
Gambar 9. Bajak Chisel  18
Gambar 10. Pola Tengah  19
Gambar 11. Bajakan pola keliling tengah  20
Gambar 12. Bajakan Pola Keliling Tepi  20
Gambar 13. Bajakan pola spiral  21
Gambar 14. Bajakan pola bolak-balik berselang  21
Gambar 15. Stopwatch  24
Gambar 16. Meteran  24
Gambar 17. Gelas ukur  24
Gambar 18. Cangkul  25
Gambar 19. Pengoperasian traktor roda dua  27
Gambar 20. Pengoperasian traktor roda empat  28
Gambar 21. Hand traktor menggunakan bajak rotary  36
Gambar 22. Bajak singkal mini traktor……………………………………….  41



DAFTAR TABEL
Halaman
Data Hasil Pengamatan 43
















DAFTAR NOTASI
Notasi Satuan Keterangan
KLT Liter/jam Kapasitas Lapang Teorotis
KLE Liter/jam Kapasitas Lapang Efektif
V Meter/sekon Kecepatan Traktor
V Liter Volume
LP Meter Lebar Bajakan
L Meter Luas Lahan
WK Jam Waktu yang di Butuhkan
Eff % Efesiensi Lapang
BBT Liter/a Bahan Bakar Terpakai
SI % Slip Traksi Roda























PENDAHULUAN

 Latar belakang
Mekanisasi pertanian adalah pengenalan dan penggunaan alat mekanis untuk melaksanakan operasi pertanian. Alat mekanis adalah semua peralatan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air dan diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisir dan mengatur semua operasi dalam usaha pertanian. Sedangkan suatu operasi pertanian dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk merubah karakteristik dan kedudukan suatu objek. Karakteristik operasi pertanian ditentukan oleh: (1) Jenis kegiatan; (2) Besarnya kegiatan (luas, berat dan jumlah); (3) Waktu mulai dan selesai; (4) Lamanya (jangka) waktu; (5) Banyaknya tenaga manusia dan input lainnya; (6) Hasil (jumlah dan mutu); (7) Biaya; (8) Beban kerja; dan (9) Pengaruhnya terhadap lingkungan. Di Indonesia mekanisasi pertanian diusahakan sebagai salah satu cara untuk membangun pertanian, baik di bidang perkebunan maupun bagi pertanian rakyat.
Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk pertanian kita baik komoditi tanaman pangan (hortikultura), perikanan, perkebunan dan peternakan menghadapi pasar dunia yang telah dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan muatan teknologi standar.
Untuk itu, dibutuhkan teknologi-teknologi yang modern yang dapat menunjang produktivitas pertanian. Oleh karena itulah pertanian pada masa sekarang sudah mulai beralih menggunakan teknologi modern dalam mengolah bidang pertanian.
Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung.
Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: (1) Pengolahan tanah pertama (pembajakan), dan (2) Pengolahan tanah kedua (penggaruan). Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.

Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mekanisasi ini adalah:
Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian         yang ada dilab mekanisasi Fakultas Pertanian
Agar mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat pertanian dan mesin pertanian     dengan baik dan benar
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pengolahan tanah, dengan  metode yang  baik dan benar
Agar mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian
Agar mahasiswa mengetahui cara menanam kangkung yang baik

Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari praktikum  ini yaitu bagi mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang alat dan mesin pertanian yang ada, serta mahasiswa dapat mengetahui cara mengoprasikan alat dan mesin pertanian yang ada di laboratorium mekanisasi pertanian.



Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam bab ini terdiri dari 6 bab, yaitu :
Bab I         :     Pada bab ini akan menguraikan latar belakang, tujuan, manfaat, dan      sistematika penulisan.
Bab II :   Pada bab ini berisi teori dasar yang menguraikan tentang sejarah traktor, definisi traktor, mekanisasi traktor, macam-macam traktor pertanian, traktor dua roda, traktor empat roda, maintenance/ perawatan traktor, motor bakar, pengolahan tanah, dan macam-macam pola bajak.
Bab III   :    Pada bab ini akan menguraikan alat dan bahan pada saat praktikum
Bab IV   :    Pada bab ini berisi prosedur kerja yang menguraikan  prosedur umum, prosedur hand tractor, prosedur mini tractor
Bab V   : Pada bab ini menguraikan pembahasan tentang hasil pengambilan data pada hand tractor dan mini tractor
Bab VI : Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dan memberikan saran-saran sesuai dengan yang terjadi pada saat dilapangan















TEORI DASAR

Traktor Roda Dua (Hand Tractor)
Traktor roda 2 ialah jenis mesin penarik dan penggerak, berdaya gerak sendiri, serta berporos tunggal, beroda baja pengolah atau ban karet, terpadu dengan seperangkat alat pengolah tanah, dimana traktor roda dua berfungsi untuk mengolah lahan dan lain-lain keperluan pertanian seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya.
Bagian-bagian utama dari traktor tangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Gambar 1. Bagian-Bagian Hand Traktor
Keterangan gambar:
Lamp
Engine
Clutch
Gearbox
Handlebar
Speed-changing
Clutch-brake handle
Throttle control handle
Steering hand grip
Traction adapter
Driving wheel
Frame

2.1.1. Ukuran Traktor Roda Dua Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut yaitu :
Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

2.1.2. Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor Roda Dua
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh traktor roda dua adalah menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll.
Traktor tangan tersebut dilengkapi dengan persneling untuk kecepatan rendah (tiga kecepatan) untuk tujuan pengolahan tanh, persneling untuk kecepatan tinggi (tiga kecepatan) untuk tujuan transportasi serta persneling untuk bergerak mundur.

2.1.3. Komponen Utama Traktor Roda Dua
Ada 6 bagian-bagian utama dalam traktor roda dua, yakni :
Tenaga penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya menggunakan motor bakar diesel. Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur.

Gambar 2. Tenaga Penggerak Motor
Kerangka dan transmisi daya, kerangka tersebut berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari. Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

Gambar 3. Kerangka dan Transmisi
Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk mengemudikan jalannya traktor dilapangan.
Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling.
Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya.
Roda sangkar : roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk mendukung pengoperasian traktor tangan di lahan sawah.

2.1.4. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Dua
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.Tanpa perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:
Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan irisan permukaan tanah.
Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.
Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah
Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat diatasi.
Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi dijalan.




2.2. Traktor Roda Empat (Mini Tractor)
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).

2.2.1. Ukuran Traktor Roda Empat Menurut Kapasitas
Traktor roda empat terbagi atas 2 menurut daya (kapasitasnya) yaitu:
Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP
Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HP

2.2.2  Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor Roda Empat
Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan traktor roda empat yang merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring. Menarik mesin penanam (transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, boom sprayer, menarik trailer, penggerak mesin lainnya, PTO traktor yang digunakan untuk memutar generator listrik,
Traktor dengan lengan hidrolik untuk mengangkut hasil panen, traktor dengan loader hidrolik, membuat lubang tanam.

2.2.3. Komponen Utama Traktor Roda Empat
Beberapa bagian-bagian penting dari traktor roda empat dan fungsinya :
Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di lapangan
Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.
Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan peralatan yang terpasang.
Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai rumah dari sistem transmisi
Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah
Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk menggerakkan peralatan stasioner.
Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin).

2.2.4. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Empat
Jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor empat roda yaitu:
bajak singkal (moldboard plow).
bajak piring (disk plow).
bajak pisau berputar (rotary plow).
bajak chisel (chisel plow).
bajak subsoil (subsoil plow).
bajak raksasa (giant plow)
Garu



2.3. Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.

2.3.1. Motor 2 Tak
 Motor 2 tak adalah  motor yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Titik tertinggi yang di capai piston disebut titik mati atas (TMA). Dan titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB).
Langkah Isap (Up Ward Stroke)
Pada langkah isap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat piston di posisi TMB, bahan baker yang berada dibawah piston didorong dan keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan baker yang keluar dari saluran pembilasan didorong piston sampai mencapai posisi TMA. Pada saat hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder di tekan naik oleh piston sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan.
Langkah Buang (Down Ward Stroke)
Letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston bergerak turun akan mendorong bahan baker yang telah berada di bawah piston menuju saluran pembilasan. Saat piston bergerak turun saluran buang dan saluran pembilasan dalam keadaan terbuka. Gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan baker dan udara yang masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan. Dengan terbuangnya gas sisa hasil pembakaran, kerja mesin 2 tak selesai untuk satu proses kerja (siklus). Proses up ward stroke dan down ward stroke akan terus bekerja silih berganti.

2.3.2. Motor 4 Tak
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak (dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha diruang pembakaran. Langkah  gerak torak tersebut berturut-turut adalah :
Langkah Penghisapan
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Katup hisap terbuka.
Katup buang tertutup.
Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.

Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Katup hisap tertutup.
Katup buang tertutup.
Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.

Langkah Usaha/Kerja
Katup hisap tertutup.
Katup buang tertutup.
Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.


Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Katup hisap tertutup.
Katup buang terbuka.
Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar

Gambar 4. Langkah Kerja Motor Diesel

2.3.3. Motor Diesel
Motor diesel merupakan sebuah mesin pembangkit tenaga, yaitu dengan memberikan input tertentu, maka mesin tersebut menhasilkan sejumlah tenaga yang diharapkan. Untuk menghasilkan tenaga tersebut mesin/motor Diesel menganut sebuah siklus. Siklus merupakan suatu proses yang terulang-ulang. Siklus motor terdiri dari 4 proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busipemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold” untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis direct injenction.
Proses isap pada motor Diesel terjadi aliran udara masuk ke dalam silinder. Masuknya udara kedalam silinder karena perbedaan tekanan antara di luar dan di dalam silinder. Perbedaan tersebut karena gerakan piston dari TMA ke TMB, dan untuk menambah jumlah udara ditambah dengan peralatan yang dikenal dengan blower, turbo-charger, atau turbocharger intercooler.
Peralatan tersebut untuk memaksa udara luar masuk kedalam silinder, sehingga jumlahnya men-jadi lebih banyak. Besarnya jumlah udara yang masuk kedalam dibandingkan dengan besarnya ruangan silinder disebut dengan efisiensi/rendamen volumetric (ηv).
Ciri-ciri motor diesel yaitu:
Efisiensi panasnya tinggi.
Bahan bakarnya hemat.
Kecepatannya lebih rendah dibanding motor bensin.
Getarannya besar dan berisik.
Harganya lebih mahal.
Digunakan pada kendaraan niaga

2.3.4. Motor atau Mesin Bensin
Mesin bensin adalah mesin yang bekerja dengan cara memasukan panas dari percikanbunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan. Berbeda sekali dengan kerja mesin diesel. Mesin diesel adalah mesinyang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar pada udara yang telahdikompresikan sehingga memiliki tekanan dan temperature tinggi. Selain itu mesin diesel pun bekerja dalam kompresi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1 : 18.
Bandingkan dengan mesin bensin yang hanya mencapai 1 : 8. Perbedaan – perbedaanini sangat signifikan. Akibatnya perawatan dan penanganannya berbeda sekali.Kadang-kadang orang dengan salah kaprah menyamakan begitu saja perawatan diantarakedua jenis mesin tersebut.

2.4. Oli Pelumas Sebagai Bahan Bakar Traktor
Oli pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Fungsi dari oil pelumas itu ialah:
Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.
Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati.
Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder.
Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor.
Mencegah karat pada bagian-bagian motor

Gambar 5. Oli pelumas

2.5. Macam-macam Pengolahan Tanah Kering
a.    Pengolahan Tanah Primer atau Pertama (awal) :
-  Tanah dipotong, diangkat, terus dibalik agar sisa tanaman yang berada di permukaan dapat terbenam ke dalam tanah.
-      Ke  dalam pemotongan dan pembalikan umumnya lebih dari 15 cm.
-  Hasil pengolahan tanah pertama masih berupa bongkah-bongkah besar, kerena proses penggemburan belum berlangsung efektif.
-  Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu :
a.  bajak singkal (moldboard plow)
b.  bajak piring (disk plow)
c.  bajak pisau berputar (rotary plow)
d.  bajak chisel (chisel plow)
e.   bajak subsoil (subsoil plow)

b.    Pengolahan Tanah Sakunder
-  Pembajakn bertujuan untuk meningkatkan peredaran air dan udara dalam tanah. Ketersediaan O2 di alam pada dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2 biasanya berpengaruh pada kehidupan bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah dapat meningkatkan penyerapan O2 dari udara sehingga ketersediaan O2 dalam tanah cukup tersedia.
-   Maksudnya diadakan penggemburan adalah agar drainase dan aerasi tanah menjadi baik sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya.
- Pembuatan parit untuk menghindari penggenangan oleh air, maka sekeliling bedengan harus dibuat parit. Parit dibuat dengan lebar 50 cm dan kedalaman 30-50 cm dibuat mengelilingi bedengan, lahan dicangkul maju dengan mengisi parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya akan berpindah lebih maju, cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah.
-  Pemupukan biasanya diberikan untuk mengganti unsur-unsur hara makro, karena unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan tanaman daripada unsur hara mikro. Setelah selesai pengolahan tanah, tanah diberi pupuk SP36 dan KCl. Pemberian pupuk tersebut dilakukan sebelum dilakukan penaburan benih dan penanaman bibit. Maksud dari pemberian pupuk SP36 adalah untuk mempercepat pertumbuhan akar selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk KCl adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.


2.6. Macam-Macam Bajak
1.  Bajak Singkal
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Bagian Bajak Singkal Satu Bottom

2. Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

Gambar 7. Bagian-bagian Bajak Piring

3. Bajak Rotari / Pisau Berputar
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor.
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.
Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak .

Gambar 8. Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO

 4. Bajak Chisel        
            Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann untuk memecah tanah yang keras  sampai kedalaman  sekitar   18  inci.Diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah.  Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.  Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai.

Gambar 9. Bajak Chisel

5. Bajak Subsoil
            Alat ini hampir sama dengan bajak  chisel hanya bentuknya lebih besar dan digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk  memperbaiki drainase tanah.

6. Bajak Raksasa
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan.

2.7. Macam–Macam Pola Pajak
Beberapa macam pola pengolahan tanah dengan traktor  yaitu :
Pola Tengah
Pengolahan lahan dengan pola bajakan tengah yaitu Pengolahan tanah dilakukan atau dimulai dari titk tengah membujur lahan.

Gambar 10.  Pola Tengah

Pola Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling berdampingan satu sama lain.






Pola Keliling Tengah
Pola keliling tengah pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar kekanan sejajar sisi lahan, sampai ketepi lahan.

Gambar 11.  Bajakan pola keliling tengah

4.  Pola Keliling Tepi
Pola keliling tepi merupakan pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar kekiri sejajar sisi lahan, sampai ketengah lahan Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling berdampingan satu sama lain.

Gambar 12. Bajakan Pola Keliling Tepi

5. Pola Spiral
Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Traktor dijalankan secara berputar spiral sampai tepi lahan.

Gambar 13.  Bajakan pola spiral

6. Pola Bolak-balik  Berselang
Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan agak lebar.

Gambar 14.  Bajakan Pola Bolak-Balik Berselang

2.8. Elemen Dasar Traktor
Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
Untuk mencari Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT) digunakan persamaan berikut:
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT : Kapasitas Lapangan Teoritis (ha/jam)
V : Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP : Lebar Bajakan (m)


Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
Dalam menentukan KLE digunakan persamaan di bawah ini:
KLE =
Keterangan:
KLE : Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
L : Luas lahan pengolahan tanah (m)
WK : Waktu Kerja (jam)

Efisiensi Lapangan (%)
Efisiensi lapangan dapat dicari dengan persamaan:
Eff =
Bahan Bakar Terpakai  (lt/ha)
Yang dapat digunakan untuk mencari bahan bakar terpakai adalah sebagai berikut:

Keterangan:
BBT = Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
BB = bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan (lt)
L = luas lahan (ha)
Slip Roda Traksi (%)
Untuk menghitung slip roda traksi digunakan persamaan berikut:

Keterangan:
SI : Slip roda traksi
Sb : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
So : jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
III. ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat
Alat merupakan suatu peralatan dan mesin pertanian yang digerakkan baik dengan tenaga manusia, tenaga hewan, tenaga motor maupun tenaga mekanis lainnya; seperti arus air dan angin untuk mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan ketepatan waktu dari berbagai kegiatan (operasi) pertanian, sehingga dapat mengamankan produksi, memperbaiki mutu produksi serta meningkatkan efisiensi kerja. Fungsinya yaitu untuk membantu meringankan atau mempermudah dalam pekerjaan pertanian.

3.1.1. Bajal singkal
Bajak Singkal adalah alat pengolah tanah pertanian yang dihubungkan dengan traktor pertanian dan berfungsi untuk memotong dan membalikkan tanah, dimana sudut vertikal bajak menentukan kedalaman pembajakan dan jumlah mata bajak serta lebar mata bajak menentukan lebar kerja pembajakan.

3.1.2. Bajak Rotari
Bajak rotari ini ditarik kedepan oleh traktor, namun mempunyai pisau pemotong yang digerakkan oleh mesin pembantu yang dipasang pada rangka bajak tersebut. Tipe bajak ini dibuat dalam ukuran 4,5,6 inchi dan memerlukan daya sebesar 90 daya kuda.

3.1.3. Stop Watch
Stop wacth merupakan sebuah alat atau arlojiyang bisa dimulai atau dihentikan untuk waktu yang tepat. Di gunakan untuk menghitung waktu pada sesuatu pekerejaan yang kiata lakukan untuk mengetahui kecepatan kerja suatu alat atau benda.

Gambar. 15.  Stop Watch
3.1.4. Meteran
Meter adalah satuan dasar untuk ukuran panjang dalam sistem SI. Satuan ini didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh dalam perjalanan cahaya di ruang hampa (vakum) selama 1/299.792.458 detik. Satuan meter disingkat menggunakan simbol m. Meter bisa ditulis sebagai metre dalam bahasa Inggris, atau meter dengan ejaan Amerika. Sedangkan meteran adalah alat yang digunakan untuk mengukur  suatu benda.

Gambar 16. Meteran
3.1.5. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.Fungsinya Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

Gambar 17.  Gelas Ukur
3.1.6. Cangkul
Cangkul merupakan alat yang digunakan dalam pembersihan lahan dan pengolahan tanah secara manual. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak.


Gambar 18. Cangkul

3.1.7. Patok
Patok merupakan kayu yang di buat untuk memberi tanda disetiap sudut lahan yang telah di ukur, agar memudahkan dalam pengukuran lahan. Di samping itu juga berfungsi untuk memberi tanda atau batas lahan yang akan diolah.

3.1.8. Lahan
Lahan (land) adalah permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair, dan bahkan benda gas (Suryatna, 1985: 9). Kemudian (Karmono, 1985 dalam Haryoko, 1996: 13) memberikan pengertian lahan adalah suatu daerah di permukaan bumi dengan sifat-sifat tertentu yaitu adanya persamaan dalam hal geologi, geomorfologi, atmosfir, tanah, hidrologi dan penggunaan lahan, sifat-sifat tersebut adalah berupa iklim, batuan dan struktur, bentuklahan dan proses, jenis tanah, tata air, dan vegetasi/tumbuhannya.
Jadi dalam pengertian lahan terbayang dalam pikiran kita tentang apa yang terkandung di dalamnya dan bagaimana keadaan tanahnya. Dengan demikian lahan adalah ruang di permukaan bumi dapat sebagai sumberdaya yang dapat dieksploitasi, dimana dalam pemanfaatannya hendaknya dilakukan secara benar dengan mempertimbangkan kelestariannya.
Secara sempit lahan adalah suatu luasan tertentu yang digunakan untuk bercocok tanam oleh sekelompok orang atau individu petani. Pada praktikum mekanisasi pertanian ini lahan yang digunakan yaitu seluas 20 m x 22 m, yang dibagi menjadi 13 bedengan dengan panjang : 20 m, dan lebar : 1 m.

3.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum mekanisasi pertanian ini adalah benih kangkung yang akan ditanam sebanyak 300 gr, pupuk kandang yang digunakan untuk menyuburkan tanah, dan air yang digunakan menyiram tanaman kangkung di setiap pagi dan sore hari.





















IV.PROSEDUR KERJA

4.1. Prosedur Umum
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Sedangkan pada traktor tangan dioperasikan oleh operator dengan mengendalikan setang kemudi dari belakang traktor. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor perangkat yang disebut three hitch point  atau penyambungan titik tiga,yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas system penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).

Gambar 19. Pengoperasian Traktor Roda Dua

Dengan menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, danlain-lain.) yang diinginkan dapat diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuaspenyambung atas. Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saatdioperasikan  untuk  pengolahan  tanah,  maka  traktor  perlu  disetimbangkan  dengan memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah.


Gambar 20. Pengoperasian traktor roda empat

Pemeriksaan Traktor tangan dan mini taraktor merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu :
Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.

4.2. Prosedur Hand Traktor (Traktor Roda Dua)
4.2.1. Cara Menghidupkan Traktor Roda Dua
Ada beberapa cara menghidupkan traktor tangan atau dua roda yaitu :
Posisikan Tuas kopling utama pada posisi “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan
Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
kran bahan bakar dibuka , sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelu
putaran engkol dipercepat, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
Kemudian tuas dekompresi dilepaskan, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
posisi tuas gas digeser pada posisi “idle” atau stasioner
motor dihidupkan tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik
Traktor siap untuk dioperasikan

4.2.2. Cara Mematikan Traktor Roda Dua
Cara mematikan traktor tangan atau dua roda yaitu :
beban motor dilepaskan
gas pada posisi “idle” atau stasioner dikecilkan , sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
tuas gas digeser pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
kran bahan bakar ditutup

4.2.3. Cara Mengoperasikan Traktor Roda Dua
Cara mulai menjalankan traktor tangan adalah sebagai berikut:
Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.
Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi bisa diangkat lagi

Cara menjalankan lurus ke depan :
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.
Mata memandang ke depan.
Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru

Cara menghentikan traktor/parker :
Gas dikecilkan pada posisi idle.
Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi rem.
Persneleng dinetralkan.
Gas dikecilkan

Cara menjalankan lurus ke belakang :
Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan masih memegang stang kemudi.
Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi.
Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup sekali-sekali. Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.

Mengganti gigi persneleng:
Lakukan langkah menghentikan traktor
Posisi kopling utama “OFF”.
Pindahkan posisi gigi persneleng.
Mulai menjalankan traktor lagi

Cara membelokkan traktor pada jalan datar :
Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.
Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.

Cara melintasi galengan/bedengan (dengan implemen) :
Posisi gigi persneleng rendah.
Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar
Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan menggunakan papan

Cara melewati tanjakkan :
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.
Tidak boleh menarik tuas kopling utama

Cara melewati turunan (dengan trailer) :
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
Tidak boleh menarik tuas kopling utama

Cara membelokkan traktor pada jalan menanjak :
Posisi gas tidak perlu dikecilkan
Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah stang berbelok
Ulangi penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok
Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama

Cara membelokkan traktor pada jalan menurun :
Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan langsung dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas kopling kemudi kiri, apabila akan berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi kanan.
Ulangi penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang berbelok
Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama

4.2.4. Proses Bajak Singkal Pada Traktor Roda Dua
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).
Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras. Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter).

Proses Bajak Rotary Traktor Roda Dua
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Bajak rotary  digunakan pada pengolahan tanah kedua untuk memecah bongkahan tanah setelah dilakukan pembajakan menggunakan bajak singkal.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakan :
Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik olehtraktor .
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.
Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak.

Gambar 21.  Hand traktor menggunakan bajak rotari

4.3. Prosedur Mini Traktor (Traktor Roda Empat)
4.3.1. Cara Menghidupkan Traktor Roda Empat
Ada beberapa cara menghidupkan traktor roda empat yaitu :
Operator naik ke traktor dengan kedudukan kehadapan, kerana dapat melihat bahagian kawalan. berhati-hati supaya jangan sentuh bahagian kawalan, baik tangan maupun kaki.
Duduk dengan baik di tempat duduk, kerana keseluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor
Semua suis ke arah "OFF", untuk memastikan strom accu pada saat kunci kenalan pada kedudukan "ON"
Semua tuil dan pedal neutral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, semua peralatan traktor tidak berjalan.
kunci kenalan dimasukkan  dan putar ke kanan ke arah "ON".
kunci kenalan dipusingkan  ke kanan ke arah "PREHEAT" selama lebih kurang 10 - 20 saat. Atau sampai penunjuk pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruangan pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruangan pembakaran, akan sempurna.
pedal kopling diinjak penuh, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.
tuil gas diluncurkan pada kedudukan "START" atau gas quality.
kunci kenalan dipusingkan ke kanan penuh ke arah "START", sehingga motor stater akan memainkan motor penggerak.
Setelah motor hidup, akan cabut kunci kenalan, sehingga kunci kenalan secara automatik kembali ke posisi "ON". Untuk mematikan motor stater.
Setelah motor hidup, lampu penunjuk pengecasan accu dan penunjuk sirkulasi oli pelumas mati.
kedudukan gas ke idle dikecilkan
pedal kopling dilepaskan pelan-pelan.
Traktor siap untuk dioperasikan.

4.3.2. Cara Mematikan Traktor Roda Empat
Cara mematikan traktor  roda empat yaitu :
beban motor dilepaskan.
gas pada kedudukan "idle" atau stasioner dikecilkan, sehingga pusingan enjin akan pelan, selama 1 menit.
seluruh bahagian kawalan dinetralkan, tuil hidrolik pada kedudukan turun.
tuil gas diluncurkan pada kedudukan "stop", sehingga motor mati kerana tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
Setelah motor mati, kunci kenalan dipusingkan ke kedudukan "OFF", lalu cabut.
pengunci brek dipasang sebelum meningalkan traktor

4.3.3. Cara Mengoperasikan Traktor Roda Empat
Ada dua macam  kemampuan dalam menjalankan traktor yaitu :
1). Menjalankan traktor di jalan
Traktor disambung dengan trailer, berguna untuk mengangkut bahan, dalam hal ini termasuk juga untuk mengangkut implemen dari bengkel/garasi ke lahan.
2). Menjalankan traktor di lahan
Traktor disambung dengan implemen, berguna untuk mengoperasikan implemen. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar untuk menjalankan traktor roda empat, secara singkat :

1). Memulai menjalankan traktor roda empat
a). Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b). Tuas rem parkir dilepas
c). Pedal kopling diinjak penuh
d). Tuas persneleng cepat lambat dipindahkan ke posisi “cepat” atau “lambat”
e). Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
f). Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat   mulai jalan.
2). Menjalankan lurus ke depan
a). Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
b). Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.
c). Mata memandang ke depan.
d). Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
e). Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.
f). Jangan membelokkan stang kemudi
g). Jangan memindah posisi gigi persneleng
3). Menghentikan traktor
a). Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
b).  pedal kopling diinjak sehingga posisi transmisi terlepas
c).  pedal rem diinjak, traktror akan berhenti.
d). Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
4). Menjalankan lurus ke belakang.
a). Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
b). Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
c). Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
d). Mata memandang ke belakang.
e). Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
f). Jangan membelokkan stang kemudi
g). Jangan memindah posisi gigi persneleng
5). Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer
a). gigi yang rendah digunakan terlebih dahulu
b).  selalu perhatikan ujung trailer
c). Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan  saat trailer mulai lurus kembali.
d). Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
6). Mengganti gigi persneleng
a). Lakukan langkah menghentikan traktor
b). posisi gigi persneleng dipindahkan sesuai kecepatan yang diinginkan.
c). Mulai menjalankan traktor lagi.
7). Membelokkan traktor di jalan
a). Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b). Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
c). stir kemudi diputar  ke kanan atau ke kiri
d). Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
8). Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur (misalnya ke kanan)
a). Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
b). stir diputar  ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan
c). Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, stir diputar dengan cepat ke kanan
d). Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok), stir diluruskan kembali
9). Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit
a). Sebelum berbelok,  stir diputar berlawanan arah dengan arah belok
b). Pada saat akan berbelok stir diputar dengan cepat, sehingga traktor berbelok dengan tajam
c). Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak berbelok lagi.
10). Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit
a). traktor dijalankan sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit.
11). Melewati tanjakkan
a). Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
b). traktor dijalankan, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan terangkat
c). Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak.
12). Melewati turunan
a). Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
b).  dijalankan  traktor, gas jangan terlalu besar.
c). Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
d). Hindari penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri

4.3.4. Proses bajak singkal  pada traktor roda empat( mini traktor )
Bajak singkal merupakan Alat pengolahan tanah pertama alat yang pertama sekali digunakan yaitu yang berfungsi untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).

Gambar 22.  Bajak singkal mini traktor
Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras. Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter).
Ukuran bajak adalah lebar bajak, dinyatakan dalam satuan panjang. Ukuran dari satu bajak adalah dengan mengukur jarak dari sayap (wing) sampai penahan samping. Secara teoritis ukuran ini dapat dianggap sebagai lebar pembajakan atau lebar pemotong tanah.
Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu rongga atau hisapan (suction). Suction ini perlu untuk mencapai kedalaman atau lebar potongan bajak. Besarnya suction ini beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci. Ukuran ini disebut juga celah (clearance). Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang (Gambar 20 dan 21). Disamping untuk pemotongan tanah, hisapan (suction) ini berperan juga dalam menstabilkan jalannya bajak.
Hisapan Kebawah (Down suction) atau celah vertikal (vertical clearance) beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci pada bajak tanpa roda belakang tergantung dari jenis alat dan jenis tanah. Pada bajak dengan roda belakang, hisapan kebawah (down suction) sebesar 1/4 sampai 1/2 inci.Bila bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back furrow) (Gambar 22). Bila pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan.
Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik (trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik (mounted moldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).








V. PEMBAHASAN

Tabel 1. Pengamatan Minggu Pertama dan Kedua (Kamis, 4 dan11  April 2013)
Traktor yanmar dengan bajak singkal
S= 15 m
t1 = 13 s, t2 = 10 s, t3 = 10. t = 11 s
posisi bajak Arah  bajakan Lebar bajakan (cm) Rata-rata lebar bajakan
L1 L2 L3 L4 L5
N
Lurus putaran luar 32 31 30 36 35 32.8
Lurus putaran tengah 25 28 28 30 28 27.8
Lurus putaran dalam 35 34 35 33 36 34.6
Kiri Lemparan luar 30 32 32 33 35 32.4
Lemparan dalam 40 39 40 42 41 40.4
Lemparan tengah 30 33 32 32 32 31.8
kanan Lemparan luar 32 30 29 29 27 29.4
Lemparan dalam 35 30 37 34 36 34.4
Lemparan tengah 38 42 41 49 39 41.8

Traktor yanmar, dengan bajak singkal ( N lurus Putaran tengah)
V = s/t = 15/11 = 1.36 m/s
Hand tractor kubota
S = 15m
Waktu tempuh Gigi 1 Gigi 2 Gigi 3 Gigi 4 Gigi 5 Gigi 6
t 1 (s) 99 60 36 20 10 8
t 2 (s) 90 61 34 20 12 8
t 3 (s) 99 61 36 20 20 8

Lebar bajakan dan Jarak tempuh 5 putaran roda dengan beban
Posisi bajak Arah bajakan Sb (m) L
N Lempar kanan 5.45 0.23
Lempar tengah 6.19 0.21
Lempar kiri 7.25 0.23
Kanan Lempar kanan 7.6 0.18
Lempar tengah 6.5 0.2
Lempar kiri 5.12 0.23
Kiri Lempar kanan 7.23 0.2
Lempar tengah 6.73 0.22
Lempar kiri 5.13 0.22






Tabel 2. Pengamatan Minggu Ketiga (18 April 2013)

Data :
Hand tractor Luas lahan (Ha) Waktu olah (jam) Bahan bakar (L)
Yanmar 0.015 0.12 0.2
Kubota 0.00575 0.367 0.1
Kecepatan traktor yanmar
Perhitungan :
traktor yanmar
V = s/t = 15/11 = 1.36 m/s
KLT  = 0.36 x (V x LP)
= 0.36 x ( 1.36 x 0.278 )
= 0,136 m2/s
KLE = L/WK
= (0.015 Ha)/(0.12 jam)
= 0.125 Ha/jam
Eff = KLE/KLTx100%
= 0.125/0.136x100%
= 91.9 %
BBT = BB/L
= (0.2 L)/(0.015 Ha)
= 13.33 L/Ha

Hand tractor kubota
KLE = L/WK
= (0.00575 Ha)/(0.367 jam)
= 0,0156 Ha/jam
BBT = BB/L
= (0.1 L)/(0.00575 Ha)
= 17.39 L/Ha

Tabel 3. Pengamatan Minggu Keempat (25 April 2013)
Traktor mini diesel kubota, bajak singkal
Data :
S = 15 m
perseneling Waktu tempuh (s)
Tanpa beban 1 91.6
2 54.6
3 26.6
Dengan beban 1 59
2 29
3 24
Perseneling 1
Rata-rata lebar bajakan = 48.4 cm
Jarak 5 putaran roda tanpa beban = 10,6 m

Perhitungan
V =  s/t
= (15 m)/(91.6 s)
= 0.16 m/s
KLT = 0.36 x (V x LP)
= 0.36 x (0.16 x 48.4)
= 2.78 m2/s



Pengamatan Minggu Kelima (2 Mei 2013)

Data :
L = 14m x 20m = 0.028 Ha
WK = 32 menit, 48 s = 0.54 jam
BB = 700 ml = 0.7 L

Perhitungan
KLE = L/WK
= (0.028 Ha)/(0.54 jam)
= 0.051 Ha/jam
BBT = BB/L
= 0.7/0.028
= 25 L/Ha

Tabel 4. Pengamatan minggu keenam (16 Mei 2013)
Data
Hand tractor kubota bajak rotary Jarak 5 putaran roda dengan beban (m) Luas lahan olahan (Ha) Waktu olahan (jam) Bahan bakar (L)
Ban karet 8.5 0.03 0.71 0.3
Ban besi 11.80 0.03 0.37 0.15

Perhitungan
Hand tractor bajak rotari ban karet
KLE = L/WK
= (0.03 Ha)/(0.71 jam)
= 0.042 Ha/jam
BBT = BB/L
= (0.3 L)/(0.03 Ha)
= 10 L/Ha
Hand tractor bajak rotari ban besi
KLE = L/WK
= (0.03 Ha)/(0.37 jam)
= 0.081 Ha/jam
BBT = BB/L
= (0.15 L)/(0.03 Ha)
= 5 L/Ha



















VI. PENUTUP

6.1.  Kesimpulan
Mekanisasi pertanian adalah pengenalan dan penggunaan alat mekanis untuk melaksanakan operasi pertanian. Sedangkan alat mekanis adalah semua peralatan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air dan diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisir dan mengatur semua operasi dalam usaha pertanian.
Pengolahan tanah dalam usaha pertanaman bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah oleh yang siap tanam. Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: Pengolahan Tanah Pertama dan Pengolahan Tanah Kedua. Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan  terbenam dan membusuk. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15-20 cm, sedangkan lebarnya tergantung pada ukuran bajak, sedangkan pengolahan tanah kedua bertujuan menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah yang besar dan sisa-sisa tanaman yang terpotong akibat pengolahan tanah pertama menjadi halus. Dalan keadaan seperti ini sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu akan mati dan membusuk, sehingga menjadi sumber unsur hara bagi tanaman yang diusahakan.

6.2. Saran
Dalam melakukan praktikum hendaklah berhati–hati karena dalam pengoperasian traktor sangat berbahaya. Sebelum melakukan pembajakan haruslah diperiksa terlebih dahulu kondisi traktor dan seharusnya waktu yang digunakan buat praktikan untuk pengoperasian/menggunakan traktor mini ditambah karena saat praktikan melakukan pengoperasian traktor, waktu yang digunakan sangat sedikit sehingga praktikan tidak dapat begitu memahami bagaimana cara penggunaan traktor mini dan fungsi dari bagian-bagiannya.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Alat Mekanisasi Pengolahan Tanah.
http://lansekapagi.blogspot.com/2012/03/alat-mekanisasi-pengolahan-tanah.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2011. Alat-Alat Pengolahan Tanah.
http://arubapeacemaker.blogspot.com/2011/04/alat-alat-pengolahan-tanah.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2012. Pengolahan Lahan.
http://nurchaeranib.blogspot.com/2012/12/pengolahan-lahan.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2012. Traktor.
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2011. Traktor Pertanian.
http://marwanard.blogspot.com/2011/11/traktor-pertanian.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2010. Traktor Roda 2.
http://teknotan.blogspot.com/2010/05/traktor-roda-2-traktor-roda-2-merupakan.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Anonim. 2013. Traktor Roda 4.
http://parang08.blogspot.com/2013/01/traktor-4-roda.html. Diakses tanggal 30 Mei 2013.
Hardjosoediro, Soekarmanto. 1983. Mekanisasi Pertanian. Kerjasama Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan Coorperation Agency (JICA). Jakarta
Okasatria, N dan Agus Budi Jatmiko. 2002. Motor Bakar. Perpustakaan UI : Jakarta.




LAMPIRAN

         

     


2 komentar: